Kemampuan
berbahasa pada anak tidak diperoleh sekaligus. Ada tahapan-tahapan yang dilalui
anak dalam penguasaan kemampuan berbahasanya. Tahapan yang dilalui anak adalah
sebagai berikut:
Sumber motivasi pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam atau internal dan motivasi dari luar diri atau eksternal. Dalam belajar bahasa seorang anak tidak terdorong demi bahasa sendiri. Dia belajar bahasa karena kebutuhan dasar yang bersifat, seperti lapar, haus, serta perlu perhatian dan kasih sayang (Goodman, 1986; Tompkins dan Hoskisson. 1995). Inilah yang disebut motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri anak sendiri.
1. Tahap satu kata atau Holofrastis
Tahap ini berlangsung ketika anak berusia antara 12 dan 18 bulan. Pada
tahap ini anak mengucapkan satu kata yang mewakili satu konsep yang lengkap. Sang
anak sudah mengerti bahwa bunyi ujar
berkaitan dengan makna dan mulai mengucapkan kata-kata yang pertama. Itulah sebabnya tahap ini disebut
tahap satu kata, satu frase, atau kalimat,
yang berarti bahwa satu kata yang diucapkan anak itu merupakan satu konsep yang lengkap. Misalnya “mam” (Saya
minta makan); “pa” (Saya mau papa ada di sini).
2. Tahap dua kata, Satu frase
Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 18-20 bulan. Ujaran-ujaran
yang terdiri atas dua kata mulai muncul
seperti mama mam dan papa ikut. Kalau pada
tahap holofratis ujaran yang diucapkan si anak belum tentu dapat
ditentukan makna, pada tahap dua kata
ini, ujaran si anak harus ditafsirkan sesuai dengan konteksnya. Pada tahap ini pula anak sudah mulai
berpikir secara “subjek + predikat”
meskipun hubungan-hubungan seperti infleksi, kata ganti orang dan jamak belum dapat digunakan. Dalam pikiran
anak itu, subjek + predikat” dapat terdiri
atas kata benda + kata benda, seperti
“Difa mainan” yang berarti “Difa sedang bermain dengan mainan”.
3. Ujaran Telegrafis
Pada usia 2 dan 3 tahun, anak mulai menghasilkan ujaran kata ganda
(multiple wordutterences) atau disebut juga ujaran telegrafis. Anak juga sudah
mampu membentuk kalimat dan mengurutkan
bentuk-bentuk itu dengan benar. Kosakata
anak berkembang dengan pesat mencapai beratus-ratus kata dan cara pengucapan kata-kata semakin mirip dengan
bahasa orang dewasa.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemerolehan Bahasa Anak
Banyak faktor
yang mempengaruhi anak dalam memperoleh kemampuan dalam berbahasa. Ada faktor
yang berasala dari dalam diri si anak dan ada juga faktor yang berasal dari
luar. Faktor-faktor yang mempegaruhi pemerolehan bahasa anak antara lain:
1. Faktor Biologis
Perangkat biologis yang menentukan anak dapat memperoleh kemampuan bahasanya
ada tiga, yaitu otak (sistem syaraf pusat), alat dengar, dan alat ucap.
2. Faktor Lingkungan Sosial
Untuk memperoleh kemampuan berbahasa,
seorang anak memerlukan orang lain
untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Bahasa yang diperoleh anak tidak diwariskan secara genetis atau keturunan,
tetapi didapat dalam lingkungan yang menggunakan
bahasa. Oleh karena itu, anak memerlukan orang lain untuk mengirimkan dan menerima tanda-tanda suara
dalam bahasa itu secara fisik.
3. Faktor Intelegensi
Intelengesi adalah daya atau kemampuan anak dalam berpikir atau
bernalar. Zanden (1980)
mendefinisikannya sebagai kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Meskipun, anak yang bernalar
lebih tinggi tidak dapat dipastikan akan
lebih sukses daripada anak yang berdaya nalar pas-pasan dalam hal pemerolehan bahasa.
4. Faktor Motivasi
Sumber motivasi pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam atau internal dan motivasi dari luar diri atau eksternal. Dalam belajar bahasa seorang anak tidak terdorong demi bahasa sendiri. Dia belajar bahasa karena kebutuhan dasar yang bersifat, seperti lapar, haus, serta perlu perhatian dan kasih sayang (Goodman, 1986; Tompkins dan Hoskisson. 1995). Inilah yang disebut motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri anak sendiri.
Makasih infonya gan, sangat membantu
ReplyDelete