Oksigen sangat penting bagi tubuh. Seluruh aktifitas yang dilakukan oleh sel-sel di dalam tubuh memerlukan oksigen, sehingga suplai oksigen bagi sel-sel harus berjalan secara terus menerus. Oksigen diperlukan untuk oksidasi zat makanan. Dari proses oksidasi ini akan dihasilkan energi untuk berbagai keperluan tubuh. Hasil lain dari proses oksidasi adalah gas karbondioksida (CO2) yang selanjutnya akan dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian antara tubuh dengan lingkungan sekitarnya berlangsung suatu proses pertukaran gas O2 dan CO2. Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida, dan penggunaan energi di dalam tubuh manusia dikenal sebagai proses pernapasan atau respirasi.
1. Respirasi eksternal atau respirasi luar . Respirasi luar merupakan proses pertukaran gas antara udara luar (atmosfer) dengan paru-paru. O2 dari atmosfer masuk ke dalam paru-paru dan CO2 dari paru-paru dikeluarkan ke atmosfer. Selanjutnya O2 dari rongga paru-paru masuk ke dalam pembuluh darah vena pulmonalis (vena paru-paru) untuk dibawa ke jantung.
2. Respirasi internal atau respirasi dalam. Respirasi dalam merupakan proses pertukaran gas dari aliran darah ke sel-sel tubuh, dan sebaliknya dari sel-sel tubuh ke aliran darah.
3. Respirasi sel. Di dalam sel tubuh, O2 akan digunakan untuk mengoksidasi zat makanan (glukosa) sehingga dihasilkan energi yang sangat diperlukan tubuh.
Jumlah O2 yang diperlukan tubuh tergantung dari berat badan dan aktivitas seseorang. Pada orang dengan berat badan 70 kg ketika istirahat rata-rata konsumsi oksigennya adalah 200 ml/kg/jam, namun pada waktu bekerja berat konsumsi oksigennya dapat mencapai 4000 ml/kg/jam. Volume udara respirasi pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara 5 – 6 liter.
a. Alat Pernapasan pada Manusia
Manusia memiliki alat pernapasan yaitu paru-paru. Oksigen masuk ke paru-paru melalui beberapa saluran pernapasan, yaitu :
1. Hidung. Hidung merupakan tempat awal masuknya udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut hidung, selaput lendir, serta pembuluh kapiler. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring debu, selaput lendir untuk melembabkan udara, dan pembuluh kapiler berfungsi untuk menghangatkan udara.
2. Tekak. Tekak atau faring merupakan rongga persimpangan antara saluran ke rongga hidung. Pada percabangan antara saluran pencernaan dengan saluran pernapasan terdapat epiglotis yang menjaga agar makanan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan..
3. Laring (pangkal tenggorok). Pada bagian ini ditemukan pita suara (vocal folds).
4. Trakea (tenggorokan). Di sepanjang trakea ini terdapat cincin-cincin tulang rawan yang berfungsi untuk menjaga trakea agar tetap terbuka. Trakea dilapisi dengan silia (rambut getar). Gerakan silia menyebabkan setiap partikel-partikel asing yang memasuki trakea keluar kembali.
5. Bronkus. Bronkus merupakan percabangan dari trakea, satu menuju paru-paru kanan, dan yang lain menuju paru-paru kiri.
6. Bronkiolus. Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus.
7. Alveolus. Bronkiolus berujung pada gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus. Setiap alveolus diselubungi pembuluh darah kapiler. Pada bagian ini terjadi pertukaran gas antara oksigen yang masuk ke dalam tubuh dengan karbondioksida yang akan meninggalkan tubuh.
8. Paru-paru. Merupakan alat pernapasan utama, dibangun oleh kurang lebih 300 juta alveolus. Paru-paru terbagi atas beberapa bagian yang disebut lobus. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus dan paru-paru kiri memiliki 2 lobus. Paru-paru terbungkus oleh dua lapis selaput yang disebut pleura. Diantara kedua selaput tersebut terdapat cairan yang berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan ketika paru-paru mengembang atau mengempis.
b. Mekanisme Pernafasan
Ada dua kegiatan utama dalam bernapas, yaitu menarik napas/inspirasi (proses pemasukan udara ke dalam paru-paru) dan menghembuskan napas/ekspirasi (proses pengeluaran udara dari paru-paru). Pengeluaran dan pemasukan udara ke paru-paru terjadi karena perbedaan tekanan udara di dalam paru-paru dengan tekanan udara luar. Jika tekanan udara di paru-paru lebih kecil dari tekanan udara luar maka udara dari luar masuk ke paru-paru. Sebaliknya jika tekanan udara di paru-paru lebih besar dari tekanan udara luar, maka udara akan keluar dari dalam paru-paru.
Berdasarkan mekanismmenya, pernafasan pada manusia terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Pernapasan dada. Pada mekanisme pernapasan ini yang berperan adalah tulang-tulang rusuk, otot-otot antara tulang rusuk, serta tulang dada. Ketika otot antara tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk akan terangkat sehingga volume rongga dada akan membesar. Pada saat itu udara dari luar akan masuk ke dalam paru-paru. Ketika otot antara tulang rusuk relaksasi, maka tulang rusuk akan turun sehingga volume rongga dada akan berkurang. Pada saat itu udara dari dalam paru-paru akan terdorong keluar.
2. Pernapasan perut. Pada pernapasan ini yang berperan adalah sekat antara rongga dada dengan rongga perut, yang disebut diafragma. Ketika otot diafragma berkontraksi, volume rongga dada akan membesar sehingga udara akan masuk ke dalam paru-paru. Sebaliknya, ketika otot diafragma relaksasi, volume rongga dada akan berkurang sehingga udara akan ke luar dari paru-paru.Namun dalam kenyataannya, pada proses bernapas, kedua mekanisme pernapasan tersebut berjalan beriringan.
c. Gangguan Pernapasan pada Manusia
1. Bronkitis, peradangan pada bronku
2. Pneumonia (radang paru-paru), peradangan pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumonia
3. Sinusitis, peradangan pada rongga sinus di daerah hidung
4. Rinitis, peradangan pada selaput lendir rongga hidung
5. Asma, penyempitan saluran pernapasan
6. TBC, disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis
7. Laringitis, peradangan pada laring
8. Keracunan CO (karbon monoksida), sehingga tubuh kekurangan oksigen
9. Kanker paru-paru, mayoritas penyebab kanker paru-paru adalah asap rokok (mengandung lebih 200 macam racun).
2. Pneumonia (radang paru-paru), peradangan pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumonia
3. Sinusitis, peradangan pada rongga sinus di daerah hidung
4. Rinitis, peradangan pada selaput lendir rongga hidung
5. Asma, penyempitan saluran pernapasan
6. TBC, disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis
7. Laringitis, peradangan pada laring
8. Keracunan CO (karbon monoksida), sehingga tubuh kekurangan oksigen
9. Kanker paru-paru, mayoritas penyebab kanker paru-paru adalah asap rokok (mengandung lebih 200 macam racun).
d. Memelihara Kesehatan Alat Pernafasan Manusia
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memelihara alat pernapasan kita adalah dengan melakukan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya
1. Menghilangkan kebiasaan buruk yang umumnya dilakukan oleh sebagian dari masyarakat seperti merokok, meminum minuman yang beralkohol, dan meminum obat tidak sesuai dengan anjuran (dosis) yang ditentukan
2 Menjaga kebersihan lingkungan
Lingkungan yang ada di sekitar kita harus senantiasa bersih, sehingga tidak ada debu yang beterbangan. Selain itu, agar udara di rumah kita tetap bersih maka di rumah harus tersedia lubang udara atau ventilasi yang cukup.
Lingkungan yang ada di sekitar kita harus senantiasa bersih, sehingga tidak ada debu yang beterbangan. Selain itu, agar udara di rumah kita tetap bersih maka di rumah harus tersedia lubang udara atau ventilasi yang cukup.
3. Makan makanan bergizi. Selain kebersihan lingkungan, makan makanan bergizi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan agar alat pernapasan kita terpelihara dengan baik. Hal ini disebabkan karena dengan makan makanan bergizi maka daya tahan tubuh kita akan meningkat.
4. Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat melancarkan pernapasan, sehingga alat-alat pernapasan pun dapat bekerja dengan baik. Berenang, lari pagi, dan senam merupakan beberapa olahraga yang dapat dilakukan untuk memelihara kesehatan alat pernapasan pada manusia.
5. Mengadakan penghijauan. Agar udara yang kita hirup pada saat bernapas merupakan udara yang bersih dan segar maka perlu dilakukan penghijauan di sekitar rumah, sekolah, dan tepi jalan. Hal ini dapat mengurangi udara kotor yang diakibatkan oleh asap rokok, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.
e. Kecepatan Pernapasan Manusia
Pada orang dewasa normal, kecepatan bernapas berkisar antara 13-18 kali per menitnya. Kecepatan pernapasan dipengaruhi oleh :
1. Umur
2. jenis kelamin
3. kegiatan tubuh
4. posisi tubuh
5. suhu
6. emosi
7. kesehatan
Sumber : Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan KK D
Comments :
Post a Comment