Pengalaman Menggunakan Mesin Otomatis Cuci Top Loading

Ada banyak jenis dan merek mesin cuci di pasaran,mulai dari mesin cuci dua tabung (semi otomatis), mesin cuci satu tabung bukaan atas dan mesin cuci satu tabung bukaan depan (otomatis). Belum lagi mereknya juga bermacam-macam sehingga kadangkala pembeli menjadi bingung memilih mana yang paling bagus dan paling awet untuk digunakan.

Ketika pada akhirnya kita menjatuhkan pilihan, tentu sudah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan matang baik dari segi harga, kapasitas mesin cuci , pasokan listrik yang dibutuhkan, dan kualitas produk yang ditawarkan produsen. Tiap orang tentu memilikki pertimbangan sendiri berdasarkan perhitungannya sendiri dan akibat yang ditanggung pun adalah resiko sendiri bila barang yang diberinya ternyata tidak memusakan.

Dalam tulisan ini tidak akan dibahas tentang tips memilih mesin cuci yang baik atau cocok untuk digunakan. Sudah banyak dibahas di blog mengenai hal tersebut, tinggal baca dan kemudian sesuaikan dengan kondisi keuangan serta kondisi lainnya. Tiap orang tentu akan berbeda kondisinya sehingga akan menghasilkan keputusan yang berbeda pula. Tulisan ini hanyalah sedikit pengalaman penulis dalam menggunakan mesin cuci otomatis top loading (bukaan atas), barangkali bisa dijadikan pelajaran bagi pembaca dan bisa menjadi salah satu referensi dalam memilih mesin cuci.
Pertama kali ketika akan membeli mesin cuci sekitar awal tahun 2011, kami mencoba untuk mencari informasi di internet tentang jenis mesin cuci dan merek yang bagus dan awet digunakan. Pada prinsipnya setiap pembeli tentu menginginkan membeli barang yang sempurna, seperti harga yang murah, kualitas bagus dan awet digunakan. Namun sayang, ternyata jarang sekali barang yang memiliki ketiga kriteria tersebut, terutama bagi pembeli seperti kami yang memiliki uang terbatas.  Pada akhirnya keputusan akhir kembali kepada kita selaku calon pembeli yang paling tahu kondisi diri sendiri, terutama di bidang keuangan.
Pada awalnya banyak yang menyarankan membeli mesin cuci dua tabung. Pertimbanganna, selain lebih murah bila terjadi kerusakan di salah satu tabung, maka tabung yang satunya masih bisa digunakan. Namun kami tetap pada pendirian untuk membeli mesin cuci satu tabung dengan merek dari negara asia timur.
Jika akhirnya kami memilih mesin cuci otomatis bukaan atas (top loading), tentu hal tersebut hasil dari beberapa pertimbangan cukup matang. Kami memilih mesin cuci otomatis diantaranya berdasarkan  pertimbangan ketika mencuci tidak perlu lagi dilakukan tindakan manual. Tinggal pencet tombol dan mesin cuci akan bekerja dari awal sampai akhir tanpa campur tangan manusia. Berbeda dengan mesin cuci dua tabung yang harus memindahkan cucian bila ingin mengeringkan pakaian. Pertimbangan lainnya adalah masalah keuangan. Sebenarnya kami cukup tertarik dengan mesin cuci otomatis bukaan depan, hanya sayang harganya terlalu mahal bagi dompet kami sehingga terpaksa memilih yang bukaan atas.
Mesin cuci satu tabung ini kami beli dengan harga sekitar 2 jutaan (tahun 2011). Di bagian atas terdapat  modul yang berisi deretan tombol menu untuk pilihan mencuci. Ada beberapa pilihan menu mencuci seperti Fuzzy, Blanket, Wool, Quick, Soak dan Clean Tub.. Selain secara otomatis, mesin cuci juga bisa digunakan secara manual misalnya hanya memcuci, membilas atau mengeringkan saja.

Waktu yang digunakan untuk mencuci berbeda tergantung pilihan menunya, berkisar antara 40 – 70 menit. Untuk yang tercepat adalah menu Quick dengan durasi sekitar 40 menit dan yang terlama adalah menu Soak sekitar 70 menit lebih. Pemilihan menu disesuaikan dengan kondisi cucian. Bila cucian tidak terlalu kotor pilihan menu Quick sudah cukup, tapi jika kondisi cucian kotor maka harus memilih menu yang lebih berat. Tentu saja menu-menu yang ada disetiap mesin cuci akan berbeda, tergantung merek dan tipenya.
Kami merasa sangat terbantu dengan adanya mesin cuci tersebut meskipun ada resiko yang harus ditanggung, yaitu ada peningkatan dalam pembayaran langganan listrik. Namun itu memang sudah menjadi hukum alam. Setiap ada keinginan pasti ada resikonya. Seandainya kami tidak menggunakan mesin cuci, mungkin kami harus menggunakan jasa laundry atau jasa tukang cuci karena kondisi kesibukan yang tidak memungkinkan untuk mencuci secara manual di rumah. Jika dihitung masih lebih murah menggunakan mesin cuci jika dibandingkan  dengan laundry atau menggunaan jasa tukang cuci.
Sejauh ini (±6 tahun) mesin cuci kami baik-baik saja tidak begitu rewel. Satu-satunya masalah mesin cuci saya adalah modul yang hanya berumur 2 tahun lebih (ini relatif tergantung pemakaian dan merk). Modul adalah otak dari mesin cuci otomatis top loading. Bila modul sudah rusak maka mesin tidak akan berjalan normal. Jadi selama 6 tahun kami sudah mengganti dua kali modul mesin cuci. Modul mesin cuci bisa didapatkan di servis center. Pemasangannya bisa sendiri bisa juga memakai jasa tukang servis jika tidak mampu pasanga sendiri.
Pertama kali modul mesin cuci kami rusak, kami mencoba berkonsultasi kepada tukang servis di servis center. Ia menawarkan harga sekitar 500 ribu untuk mengganti modul mesin cuci kami, sebuah harga yang cukup mahal. Akhirnya kami  berinisiatif untuk mengganti sendiri modul itu yang ternyata harganya sekitar tiga ratus ribu lebih (untuk harga modul resmi). Cara memasangnya pun cukup mudah karena bersifat plug and play( tinggal melepas  dan nyambungkan kembali  ke soket yang sudah ada)
Beberap kelebihan dan kekurangan mesin cuci Top loading berdasarkan 6 tahun kami menggunakan mesin cuci tersebut;
1.      Kelebihan
·         Mempermudah pekerjaan karena dilakukan secara otomatis. Tinggal pencet tombol menu, mesin akan bekerja sendiri sampai cucian 70% kering.
2.      Kekurangan
·         Harga relatif mahal bila dibandingkan mesin cuci dua tabung
·         Memerlukan air yang lebih banyak bila dibandingkan mesin cuci dua tabung dan bukaan depan
·         Memerlukan debit air yang cukup kencang
Tentu saja pengalaman orang pasti berbeda-beda dalam menggunakan mesin cuci pilihannya. Tulisan ini tidak hendak untuk mendorong pembaca untuk memilih sesuai pilihan penulis. Ini hanya sekedar menjadi referensi saja bagi rekan yang sedang bingung memilih mesin cuci. Jadi. Pilihlah sesuai hati nurani............eh salah seperti kampanenye saja. Pilihlah sesuai keperluan dan kantong anda.

Update : Berdasarkan informasi, saat ini (April 2017) konsumen tidak bisa lagi memesan modul mesin cuci secara mandiri, tapi harus sepaket dengan jasa servis. Jadi  bila kita akan mengganti modul, mesin cucinya harus di bawa ke servis center atau petugas servis yang akan datang ke rumah. Peraturan ini mungkin untuk melindungi petugas servis resmi , namun tentu saja sangat merugikan konsumen karena untuk pekerjaan yang mudah seperti itu harus mengeluarkan ongkos servis yang mahal. Sebagai gambaran, bila hanya membeli modulnya saja, biaya yang dikeluarkan hanya Rp. 330.000 (harga modul  di Servis Center Samsung Tasikmalaya). Nah, karena harus sepaket dengan jasa servis maka sekarang harus membayar 460.000. Artinya kita harus membayar biaya servis RP. 130.000 untuk pekerjaan yang orang awam pun mampu karena saking mudahnya.

Comments :

Post a Comment